Saving GARUDA Program Campaign
Car Free Day Kuningan
Oleh: Laurio Leonald
Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu dari family Accipitridae yang
merupakan endemik Pulau Jawa yang sudah terancam punah. Di Indonesia Elang Jawa
dilindungi oleh urat Keputusan Nomor 421/Kpts./Um/8/81970 yang dikeluarkan pada
tanggal 26 Agustus 1970, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990, dan Keputusan
Presiden No. 4 tahun 1993 pada tanggal 10 Januari tahun 1993 yang menetapkan
sebagai burung nasional dan lambang spesies langka. Pada perlindungan tingkat
internasional, elang jawa termasuk dalam daftar CITES lampiran II, yang
melarang seluruh perdagangan internasional dan masuk kedalam kategori terancam
punah berdasarkan IUCN. Elang jawa merupakan salah satu
satwa pemangsa puncak (top predator)
dalam siklus rantai makanan suatu ekosistem hutan di Jawa, sehingga berperan
penting dalam mengatur populasi satwa liar lain yang menjadi mangsanya.
Taman Nasional Gunung
Ciremai merupakan habitat Elang Jawa yang masih tersisa, di Kabupaten Kuningan
Elang Jawa juga terdapat di Hutan Lindung Bukit Pembarisan dan beberapa Hutan
Desa sekitar kawasan TNGC. Minimnya pengetahuan
tentang pentingnya perlindungan terhadap Elang Jawa dan jenis raptor lainnya
dikhawatirkan menjadi salah satu alasan masih adanya kegiatan perburuan dan perdagangan.
Melihat dari pentingnya pelestarian Elang Jawa dan peningkatan pengetahuan
masyarakat terhadap satwa liar khususnya Elang Jawa, maka kegiatan kampanye
merupakan salah satu kegiatan yang penting untuk dilakukan di Kabupaten
Kuningan.
Balai Taman Naional Gunung Ciremai bersama Raptor Indonesia
hadir di acara Car Free Day jalan Siliwangi Kabupaten Kuningan untuk
mengkampanyekan “Saving GARUDA Program” untuk mendukung pelestarian Elang Jawa
(22/09/2013).
Kampanye “saving GARUDA program” yang diselenggarakan
didukung oleh beberapa organisasi dari Cirebon, Kuningan dan Sumedang. Berikut
merupakan organisasi yang berpartisipasi dalam kegiatan, yaitu MAPALA GUNATI,
KHYBER PASS, SISMAKALA, SMK Kehutanan Sumedang dan RIMBAWAN UNIKU yang juga
merupakan volunteer dalam kegiatan habituasi Elang Jawa di Lambosir, Taman
Nasional Gunung Ciremai. Selain itu kegiatan ini dimeriahkan juga oleh
panampilan music reggae dari beberapa band di Kuningan yang diselenggarakan
oleh My Music Studio.
Kegiatan kampanye ini diisi dengan pameran foto raptor dari
berbagai daerah dan beberapa buku untuk mengenalkan bahwa Indonesia memiliki
keanekaragaman jenis elang yang cukup tinggi dan juga merupakan lintasan raptor
saat bermigrasi, dengan harapan foto-foto tersebut dapat merangsang peserta Car
Free Day untuk dapat mengenal lebih jauh tentang raptor. Pengumpulan informasi
tentang pengetahuan masyarakat terhadap Elang Jawa dilakukan melalui interview
terhadap pengunjung yang datang untuk Car Free Day untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan masyarakat terhadap Elang Jawa. ada juga pembagian sticker, pin,
leaflet, pengumpulan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan
ini.
Kegiatan kampanye ini tidak hanya dilakukan satu kali saja
namun akan dilaksanakan pada minggu-minggu berikutnya dan akan juga
menyelenggarakan mewarnai dan menggambar bagi anak-anak kecil yang hadir.
Apabila untuk yang pertama dimeriahkan oleh penampilan band, minggu selanjutnya
direncanakan akan dimeriahkan dengan adanya aksi theatrical yang dapat memberikan
pesan moral untuk pelestarian Elang Jawa.
Belum semua pengunjung memberikan respon positif, hal ini karena kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan, dan belum terlalu banyaknya orang mengetahui tentang Elang Jawa. Tapi Respon positif mulai ada dari masyarakat yang bersedia mampir dan ikut menandatangani kain untuk dukungan upaya pelestarian Elang Jawa. Selain itu anak-anak kecil banyak juga yang menikmati buku yang disediakan untuk dibaca, dan mencoba menggunakan binocular. Kegiatan minggu depan dan minggu-minggu selanjutnya akan diupayakan memberikan hal lain yang berbeda yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk mengenal leih jauh tentang program yang diselenggarakan untuk pelestarian Elang Jawa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Mufti dari pihak
TNGC mengatakan “kegiatan ini selain bertujuan mengkampanyekan upaya
penyelamatan Elang Jawa juga menjadi moment untuk menggalang partisipasi dari
berbagai pihak sebagai mitra kerja volunteer di TNGC. Sebagai langkah awal
kegiatan untuk keanekaragaman hayati di masa depan, kegiatan ini tak akan hanya
berhenti di Elang Jawa, tapi sebagai kegiatan pembelajaran yang nantinya juga
akan dilakukan.”
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat bahwa Elang Jawa “GARUDA” merupakan satwa yang dilindungi dan
penting untuk dilestarikan.