Hasil Dokumentasi di Lapangan "klik gambar untuk memperbesar"
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Deskripsi: Berukuran kecil (30 cm). Berwarna putih, abu-abu, dan hitam. Berbercak hitam pada bahu, bulu primer hitam panjang khas. Dewasa: mahkota, punggung, sayap pelindung, dan bagian pangkal ekor abu-abu; muka, leher, dan bagian bawah putih. Pada waktu mencari mangsa, suka melayang-layang diam sambil mengepak-ngepakkan sayap. Remaja: sama dengan dewasa, tetapi bercorak warna coklat. Iris merah, paruh hitam dengan sera kuning, kaki kuning.
Suara: Siulan lembut "whiip, whiip", pada saat bertengger sering mengeluarkan suara serak.
Penyebaran global: Afrika, Erasia selatan, India, Filipina, Indonesia sampai P. Irian.
Penyebaran lokal dan status: Di Sumatera, Jawa, dan Bali, kadang-kadang terdapat sebagai penetap di dataran rendah terbuka dan habitat perbukitan sampai ketinggian 2.000 m. Tercatat sebagai pengembara secara lokal di Kalimantan.
Pakan: Memakan binatang pengerat dengan ukuran kecil(40-90 gram), Kelelawar, burung-burung kecil, reptil dan serangga. Berburu dari tenggeran sambil mengawasi pergerakan mangsanya. Terbang melayang pelan sambil mengawasi mangsa dan meluncur menangkap mangsanya ketika mangsa buruanya terlihat.
Berbiak : Di malaysia di ketahui melakukan breeding pada bulan Januari hingga juni. Untuk di sumatera April hingga Agustus. Sarang terbuat dari ranting-ranting dan daun atau serasah yang disusun rapi.
Telur yang dihasilkan antara 3-4 butir. Masa pengeraman 30-33 hari.
Kebiasaan: Bertengger pada pohon mati atau tiang telepon. Melayang-layang di atas mangsanya sambil mengepak-ngepakan sayapnya dengan diam di tempat. Suka berburu di daerah kering yang terbuka dan dengan pohon-pohon terpencar.
Cerita dari Lapangan: Merupakan jenis umum yang terdapat di perkebunan kelapa sawit, khususnya daerah Kalimantan Tenagah. Biasa hidup berpasangan, bahkan lebih dari 1 pasang, tinggal pada pohon-pohon kering yang berada di tepian hutan. Berburu mulai dari pagi, siang dan sore menjelang matahari terbenam. Pernah dijumpai 3 pasang pada satu tempat yang berdekatan. Sering terlihat mengusir jenis lainnya seperti Spilornis cheela dan Accipiter trivirgatus. Catatan yang yang cukup penting adalah Elanus caeruleus pernah dijumpai menempati sarang Accipiter trivirgatus yang aktif.
Status Perlindungan: Dilindungi Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya dan PP 7 dan 8 Tahun 1999. Appendix II CITES.
Sumber:
MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatra, Jawa,Bali, dan Kalimantan. LIPI/BirdLife-Indonesian Programme, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar