homephoto grallerybuku tamulinktentang kamihome

15 Desember, 2010

etika dan kewajiban penelusuran gua


ETIKA DAN KEWAJIBAN PENELUSURAN GUA
Menelusur gua dapat dikerjakan untuk olah raga maupun untuk tujuan ilmiah. Namun kedua kategori penelusur gua wajib menjunjung tinggi ETIKA dan KEWAJIBAN kegiatan penelusur gua ini agar lingkungan tidak rusak, agar para penelusur sadar akan bahaya-bahaya kegiatan ini dan mampu mencegah terjadinya musibah dan agar si penelusur sadar akan kewajibannya terhadap sesama penelusur dan masyarakat disekitar lokasi gua-gua.
Seorang pemula atau yang sudah berpengalaman sekalipun harus memenuhi ETIKA dan KEWAJIBAN PENELUSURAN GUA.

ETIKA PENELUSUR GUA
1.    Sejak semula harus disadari bahwa seorang penelusur gua DAPAT merusak gua, karena membawa kuman, jamur dan virus asing kedalam gua yang lingkungannya masih murni, tidak tercemar. Penelusran gua akan merusak gua apabila meninggalkan kotoran berupa sampah, kantong plastik, botol atau kaleng minuman dan makanan di dalam gua.
Membuang benda-benda tersebut adalah LARANGAN MUTLAK juga dilarang mencoret-coret gua dengan benda apapun juga.
Karenanya ikutilah MOTTO NSS dari USA:

Jangan MENGAMBIL sesuatu…….Kecuali mengambil GAMBAR
Jangan MENINGGALKAN sesuatu…..Kecuali meninggalkan JEJAK
Jangan MEMBUNUH sesuatu…… Kecuali membunuh WAKTU

2.    Gua adalah bentukan alam yang terbentuk dalam kurun waktu ribuan tahun. Setiap usaha merusak gua mendatangkan kerugian yang tidak dapat ditebus. Karenanya jangan merusak gua, mengambil atau memindahkan sesuatu didalam gua tanpa tujuan jelas yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk tujuan ilmiah sekalipun, harus diusahakan pengambilan spesimen secara cermat, terbatas dan selektif. Itupun setelah diyakini, bahwa belum tersedia spesimen yang sama didalam laboratorium atau museum dan belum diambil spesimen yang sama oleh ahli speleologi lainnya.
Menelusuri dan meneliti gua harus dilakukan dengan penuh RESPEK, tanpa mengganggu, mengusir, merusak atau mengambil isi gua, baik yang berupa benda mati atau yang hidup.

3.    Menelusuri gua harus disertai kesadaran, bahwa kesanggupan dan keterampilan pribadi TIDAK USAH DIPAMERKAN. Sebaliknya ketidakmampuan tidak perlu ditutup-tutupi oleh karena rasa malu. Bertindaklah sewajar-wajarnya, tanpa membohongi diri sendiri dan orang lain. Apabila tidak sanggup, tetapi dipaksakan, maka hal ini akan membawa akibat buruk yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Adalah melanggar ETIKA untuk memandang rendah keterampilan serta kesanggupan sesama penelusur. Juga melanggar ETIKA bila memaksakan diri melakukan tindakan-tindakan diluar kemampuan teknis. Juga apabila belum siap mental atau kesehatan tidak memadai.

4.    Tunjukkan RESPEK terhadap sesama penelusur gua dengan cara :
Ø Tidak menggunakan bahan-bahan atau peralatan yang disediakan oleh rombongan lain tanpa persetujuan mereka.
Ø Jangan membahayakan para penelusur lain, misalnya menimpukkan batu ketika ada penelusur lain didalam gua, mengambil atau memutuskan tali yang sedang terpasang, memindahkan tangga atau alat-alat lain yang dipasang oleh rombongan penelusur lainnya.
Ø Menghasut penduduk disekitar gua untuk melarang atau menghalangi rombongan lainnya memasuki gua, karena tidak satupun gua di bumi ini milik perseorangan kecuali apabila gua itu telah dibeli oleh yang bersangkutan. Untuk tujuan ilmiah setiap gua harus dapat diteliti setelah menempuh prosedur yang berlaku.
Ø Jangan melakukan penelitian yang sama, apabila ada rombongan lain yang sedang mengerjakan DAN BELUM MEMPUBLIKASIKANNYA.
Ø Jangan gegabah menganggap anda penemu sesuatu, kalau anda belum yakin betul, bahwa tidak ada orang lain yang juga telah menemukan pula.
Ø Jangan melaporkan hal-hal yang tidak benar demi sensasi atau ambisi pribadi, karena hal ini berarti membohongi diri sendiri, dan dunia ILMU SPELEOLOGI khususnya.
Ø Setiap usaha penelusuran gua adalah USAHA BERSAMA. Bukan usaha yang dicapai sendiri. Karena setiap publikasi dari hasil penelusuran gua tidak boleh menonjolkan prestasi pribadi tanpa mengingat jasa sesama penelusur.
Ø Jangan menjelek-jelekkan nama sesama penelusur dalam suatu publikasi walaupun si penelusur itu mungkin berbuat hal-hal negatif secara sadar atau tidak sadar. Setiap publikasi negatif tentang sesama penelusur akan memberikan gambaran negatif terhadap semua penelusur gua.

KEWAJIBAN
Dunia speleologi diberbagai negara meneruskan himbauan kepada semua penelusur gua agar lingkungan gua harus dijaga kebersihannya, kelestarian dan kemurniannya

1.        Konservasi lingkungan gua harus menjadi TUJUAN UTAMA kegiatan SPELEOLOGI dan dilaksanakan sebaik-baiknya oleh SETIAP PENELUSUR GUA.

2.        MEMBERSIHKAN gua serta lingkungannya, menjadi kewajiban pertama para penelusur gua.

3.        Apabila sesama penelusur gua membutuhkan pertolongan darurat setiap penelusur gua wajib memberi pertolongan itu.

4.        Setiap penelusur gua wajib menaruh respek terhadap penduduk sekitar gua. Mintalah ijin seperlunya, bila mungkin secara tertulis dari yang berwenang. Jangan membuat onar atau melakukan tindakan-tindakan yang menyinggung perasaan penduduk. Jangan merusak pagar, tanaman, atau bangunan dan mengganggu hewan milik penduduk.

5.        Bila meminta ijin dari instansi resmi yang berwenang, maka harus dirasakan sebagai kewajiban untuk membuat laporan dan menyerahkan kepada instansi tersebut. Apabila telah meminta ijin nasehat kepada sekelompok penelusur atau seseorang ahli lainnya maka wajib diserahkan pula laporan kepada kelompok penelusur atau penasehat perseorangan itu.

6.        Bagian-bagian yang berbahaya dalam suatu gua wajib diberitahukan kepada kelompok penelusur lainnya, apabila anda mengetahui akan adanya tempat-tempat yang berbahaya.

7.        Sesuai dengan pandangan NSS dari USA, dilarang memamerkan benda-benda mati atau hidup yang ditemukan dalam gua untuk lingkungan NON-penelusur gua atau NON-ahli speleologi. Hal itu perlu nuntuk menghindari dorongan kuat yang hampir pasti timbul untuk ikut mengambil benda-benda itu guna koleksi pribadi. Bila perlu hanya boleh dipamerkan melalui foto-foto saja.

8.        NSS juga tidak menganjurkan usaha mempublikasikan penemuan di dalam gua atau lokasi dari gua-gua SEBELUM, dinyatakan betul adanya usaha pelestarian oleh yang berwenang, yang memadai. Perusakan lingkungan gua oleh orang-orang awam menjadi tanggung jawab si penulis berita apabila mereka mengunjungi gua-gua itu akibat publikasi dalam media massa.

9.        Dipelbagai negara, setiap musibah yang dialami penelusur gua wajib di laporkan kepada sesama penelusur melalui media speleologi yang ada. Hal ini perlu supaya jenis musibah yang sama dapat dihindari.

10.    Menjadi kewajiban mutlak bagi setiap penelusur gua untuk memberitahukan kepada rekan-rekan atau keluarga terdekat ke lokasi mana yang akan di telusuri dan kapan ia diharapkan pulang. Di tempat lokasi gua, para penelusur wajib memberitahukan kepada penduduk terdekat nama dan alamat para penelusur dan kapan diharapkan seloesai menelusuri gua. Wajib diberitahukan kepada penduduk siapa yang harus dihubungi, apabila para penelusur belum keluar dari gua sesuai waktu yanjg direncanakan.

11.    Para penelusur wajib memperhatikan keadaan cuaca. Wajib meneliti apakah ada bahaya banjir didalam gua sewaktu turun hujan lebat dan meneliti lokasi-lokasi mana di dalam gua yang dapat dipakai untuk menghindarkan diri dari banjir.

12.    Dalam setiap musibah setiap penelusur wajib bertindak dengan teman tanpa panik dan wajib patuh pada instruksi pimpinan penelusur.

13.    Setiap penelusur gua wajib melengkapi dirinya dengan perlengkapan dasar pada kegiatan lebih sulit dengan perlengkapan yang memenuhi syarat. Ia wajib mempunyai pengetahuan tentang penggunaan peralatan itu sebelum menelusuri gua.

14.    Setiap penelusur gua wajib melatih diri dalam pelbagai keterampilan gerak menelusuri gua dan keterampilan menggunakan peralatan yang dibutuhkan.
15.    Setiap penelusur gua wajib membaca pelbagai publikasi mengenai gua dan lingkungannya agar pengetahuannya tentang SPELEOLOGI tetap akan berkembang. Bagi yang mampu melakukan penyelidikan atau observasi ilmiah, diwajibkan menulis publikasi agar sesama penelusur atau ahli speleologi dapat menarik manfaat dari makalah-makalah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar