Laurio Leonald
2006071448
KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2010
A | Latar Belakang |
Indonesia memiliki sumber daya hutan yang kaya, dengan keanekaragaman hayati yang beragam baik flora maupun fauna yang berada di dalamnya. Luas hutan Indonesia saat ini mencapai kurang lebih 120 juta ha, namun dalam pemanfaatannya dirasakan masih belum dapat mensejahterakan masyarakat. Saat ini ada lebih dari 48 juta penduduk Indonesia tinggal di dalam dan sekitar kawasan hutan. Dari jumlah tersebut banyak dari mereka berada dalam kondisi kemiskinan. Undang Undang No. 41 Tahun 1999, menyatakan bahwa hutan merupakan salah satu penentu sistem penyangga kehidupan dan sumber kemakmuran rakyat. Dengan demikian hutan hendaknya diurus dan dimanfaatkan secara optimal serta dijaga dan dipertahankan kelestariannya. Sumberdaya hutan yang lestari dapat digunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Hal tersebut tertuang dalam bentuk visi pembangunan kehutanan yaitu hutan lestari dan masyarakat sejahtera.
Pada saat ini, pemerintah telah menyadari pentingnya eksistensi masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan hutan lestari. Masyarakat sekitar hutan dapat menjadi ujung tombak bagi kelestarian hutan. Perilaku mereka dalam berinteraksi dengan hutan dapat diarahkan pada terciptanya hutan lestari. Oleh karena itu, berbagai program pembangunan kehutanan yang diluncurkan pada saat ini mengedepankan pendekatan resource based management yang berbasis pada forest community based development. Paradigma baru ini merupakan model pembangunan yang berpusat pada rakyat atau masyarakat sekitar hutan. Model pembangunan ini mengajak masyarakat sekitar hutan berperan serta dalam pengelolaan hutan, dengan mengedepankan prakarsa dan kekhasan/kearifan lokal masyarakat. Bentuk keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan sangat diperlukan agar aspek kelestarian hutan tetap terjaga namun kesejahteraan masyarakat tercapai. Lemahnya kapasitas masyarakat sekitar hutan menyebabkan mereka masih belum mampu secara optimal berperan serta dalam pengelolaan hutan, oleh karena itu oleh pemerintah dan pihak lain yang peduli akan kondisi masyarakat sekitar hutan telah melakukan berbagai upaya pemberdayaan pada mereka.
Peran aktif mahasiswa kehutanan sebagai social control dan agent of change dalam menyikapi isu-isu kehutanan dan lingkungan hidup di dalam kondisi kehidupan bermasyarakat diperlukan untuk turut serta mewujudkan kecedasan masyarakat secara luas. Mahasiswa Fakultas Kehutanan sebagai RIMBAWAN yang bergerak dibidang lingkungan, merespon kondisi kehutanan Indonesia saat ini dengan meningkatkan peran aktif social control-nya terhadap multi pihak di bidang kehutanan.
Rimbawan sebagai wadah bagi seluruh mahasiswa kehutanan harus mampu mencetak SDM kehutanan yang mampu menjawab semua tantangan dalam pengelolaan hutan. Oleh karena itu menjadi suatu hal yang sangat penting bagi RIMBAWAN Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan dalam mensosialisasikan dan mengkampanyeukan lingkungan.
Sehingga agar harapan tersebut bisa terwujud maka dibuatlah konsep pemdidikan Konservasi bagi Pelajar Khusunya Menengah Atas untuk bisa mengenal dan mencintai alam dan linkungan.
B | Tujuan dan Sasaran |
tujuan Umum dari kegiatan Pendidikan Konservasi ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Sebagai pengaplikasian ilmu konservasi
2. Mengembangkan etika konservasi
3. Membentuk pola prilaku yang ramah terhadap sumberdaya alam
4. Untuk mengenalkan alam dan lingkungan dengan upaya peserta bisa lebih dekat dengan alam
5. Melatih daya sensitifitas, pengetahuan dan kemampuan siswa sebagai generai penerus bangsa dalam membangun alam dan lingkungan
6. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap alam dan lingkungan.
Target atau sasaran dari kegiatan pendidikan konservasi ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Kesadaran dan Kepekaan terhadap sumberdaya alam termasuk permasalahannya
2. Pengetahuan dan pengalaman terhadap sumberdaya alam, permasalahan, peran dan tanggung jawab.
3. keterampilan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam konservasi sumberdaya alam dan lingkungan.
4. kemampuan mengevaluasi konservasi sumberdaya alam dan program pendidikan dari segi ekologi, ekonomi, sosial, estetika dan pendidikan.
5. mengembangkan tangggung jawab terhadap suatu permasalahan konservasi sumberdaya alam sehingga dapat mengambil tindakan yang relevan untuk pemecahannya.
C | Konteks Pendidikan Konservasi |
1. Kegiatan pendidikan konservasi ini bisa dilaksanakan didalam kawasan :
1) Hutan Konservasi
a. Taman Nasional
b. Taman Hutan Raya
c. Taman Wisata Alam
d. Cagar Alam
e. Suaka Margasatwa
f. Taman Buru
2) Hutan Lindung
3) Hutan Produksi
selain bisa dilaksanakan dikawasan tersebut kegiatan pendidikan konservasi juga bisa dilaksanakan di tempat yang lebih dekat, namun alangkah lebih baiknya dilaksanakan di kawasan yang lebih alami.
2. Kegiatan ini diikuti oleh delegasi yang dikirimkan dari seluruh SMA sederajat yang terdapat di kabupaten Kuningan
3. Dikoordinir oleh korps RIMBAWAN Fakultas Kehutanan UNIKU dan bekerja sama dengan pakar lingkungan, LSM, dan Masyarakat setempat.
4. Kegiatan ini dilaksanakan dengan beberapa metode :
1) Pemberian materi di ruangan sebelum berangkat menuju lokasi pendidikan.
2) Praktek langsung di lapangan.
Prinsip-prinsip utama pendidikan menekankan pada aspek bergai dan belajar dari pengalaman belajar. Maka dalam proses belajar memiliki prinsip utama (Lokakarya nasional Pembelajran Sosial dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam, Juli 2006) yaitu :
1. Semua peserta adalah guru dan semua peserta adalah murid
2. Semua tempat adalah ruang belajar
3. Semua pengalaman adalah bahan pembelajaran
4. Belajar secara sadar dan sungguh-sungguh
5. Berorientasi pada perubahan
6. Keterbukaan
7. Keseimbangan teori dan praktik
D | Sekilas Pendidikan Konservasi |
Pendidikan Konservasi adalah sebuah program yang dikemas dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang banyak agar lebih sadar dan lebih perhatian mengenai lingkungan dan permasalahan serta hubungan timbal baliknya. Tingkat pengetahuan, sikap, ketrampilan dan motivasi untuk bekerja dan memecahkan masalah saat itu dan mencegah timbulnya permasalahan yang baru.
Program ini sering memusatkan pada pendidikan formal seperti sekolah, pondok pesantren atau non formal yang banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga yang peduli terhadap pelestarian alam, seperti lembaga swadaya masyarakat ataupun instansi pemerintah yang terkait langsung dengan usaha itu, ke berbagai kalangan.
Pendidikan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, tak hanya presentasi dengan multimedia yang menunjukkan gambar kerusakan dan bencana. Tidak harus putar film tentang keindahan alam kalau kita melestarikan, atau dengan melakukan aksi yang menunjukkan bahwa “kami peduli konservasi”. Namun pendidikan konservasi dapat dilakukan dengan melihat apa yang sedang disukai oleh kelompok masyarakat tertentu.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, tidak harus menggunakan judul pendidikan konservasi alam dan lingkungan hidup atau apapun yang berbau lingkungan atau pelestarian. Anak-anak kecil diajak untuk menjadi pengamat sungai atau got di depan rumah, dengan mengambil air yang dituangkan ke dalam gelas atau plastik dan membandingkan dengan air yang bersih dan jernih yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, merupakan pengalaman dini untuk mengenal tentang pencemaran lingkungan.
Pengenalan di lapangan seperti itu akan lebih mencapai tujuan untuk memperkenalkan kehidupan di sekitar kita.
Komponen-komponen Penerapan Pendidikan Konservasi :
1. Tujuan dan ruang lingkup materi pendidikan konservasi
2. pendekatan dan metode
3. strategi pelaksanaannya
4. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pendidikan Konservasi
E | Nama Kegiatan |
Kegiatan Ini bernama “Pendidikan Konservasi Alam dan Lingkungan”
F | Tema Kegiatan |
Kegiatan Ini bertemakan “Membentuk Kader yang Berjiwa Konservasi dan Berjiwa Sosial Untuk Alam Kita Sekarang dan Esok Hari”
G | Waktu dan Tempat Kegiatan |
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu dua hari satu malam dengan melakukan perkemahan, di kawasan Wisata Alam Lembah Cilengkrang Taman Nasional Gunung Ciremai Desa pajambon Kecamatan Karamatmulya Kabupaten Kuningan.
H | Peserta Kegiatan |
Kegiatan ini akan diikuti oleh :
1. Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan
2. Delegasi SMA sederajat di Kabupaten Kuningan
3. Masyarakat setempat
4. LSM dan Pakar Lingkungan
I | Bentuk Kegiatan |
kegiatan pendidikan konservasi ini terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan sebagai refleksi untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia di Kabupaten yang berjiwa konservasi, rangkaian tersebut terdiri dari :
1. Lintas Alam
kegiatan ini merupakan perjalanan dari pemukiman warga menuju bumi perkemahan atau obyek wisata alam Lembah Cilengkrang, peserta berjalan dengan melalui beberapa pos yang berisikan materi konservasi lingkungan yang telah ditentukan oleh panitia. kegiatan ini ditujukan agar peserta mendapat gambaran lebih apa itu alam, lingkungan, konservasi dan pendidikan konservasi.
2. Out Bound
Kegiatan ini merupakan game atau permainan yang dapat merangsang dan melatih peserta dalam hal seperti Tem Building, Leadership, Kekompakan, Ketermpilan, Keberanian. Selain untuk menghindari kejenuhan peserta, kegiatan ini juga memiliki peranan penting untuk membangun kepribadian peserta yang lebih ditujukan terhadap alam.
3. Penanaman
kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan inti dan aplikasi terhadap konservasi alam dan lingkungan. penanaman dilaksanakan di lahan yang dianggap kritis dan memerlukan penghijauan yang berkelanjutan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat untuk bisa dimanfaatkan secara maksimal
4. Pengamatan Potensi Keanekaragaman Hayati
kegiatan ini merupakan pengamatan singkat terhadap potensi keanekaragaman hayati yang terdapat di kawasan tersebut. kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih mengenalkan peserta langsung dengan alam, sehingga peserta lebith dapat menghargai dan menjaga alam dan lingkungan.
5. Forum Group Diskusi (FGD)
kegiatan ini merupakan diskusi interaktif yang di fasilitasi oleh pakar lingkungan. forum diskusi ini dibagi kedalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan hasil dari kegiatan pendidikan yang telah dilaksanakan.
6. Pemutaran Film Dokumenter
kegiatan ini dilakukan dengan menonton fil dokumenter yang berhubungan dengan kelestarian alam, seperti dampak penebangan, dampak perburuan liar, dampak kebakaran. kegiatan ini ditujukan agar perserta bisa melihat dengan mata melalui media bahwa betapa pentingnya menjag lingkungan demi kelestarian untuk menunjang kehidupan manusia.
7. Field Trip
kegiatan ini merupakan perjalanan di dalam kawasan obyek wisata alam lembah cilengkrang, kegiatan ini lebih bersifat hiburan dan rekreasi yang ditujukan supaya peserta tidak merasa bosan, namun tetap saja didalam konsep pendidikan dalam kegiatan ini memiliki unsur pendidikan pula.
8. Penutupan
J | Penutup |
Hutan Indonesi merupakan hutan yang sangat kaya akan sumberdaya alam hayatinya, sehingga banyak orang baik dari dalam maupun manca Negara berbondong-bondong ke Indonesia untuk melakukan penlitian dan menanamkan modal usahanya untuk memanfaatkan sumber daya alm tersebut. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya untuk mengeksplor sumber daya alam khususnya hutan dengan berbagai cara salah satunya Pendidikan Konservasi. Sehingga modul panduan pelaksanaan program pembelajaran kegiatan pendidikan konservasi alam dan lingkungan dikeluarkan dengan harapan besar program ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar sehingga dapat memberikan dorongan positif bagi pengelolaan alam dan lingkungan di Indonesia untuk sekarang dan esok hari.
Salah satu petikan ayat Al-Qur’an yang memberikan semangat kita untuk selalu mengelola sumber daya alam secara benar dan berkelanjutan yaitu “Telah terjadi kerusakan di darat dan laut tidak lain diakibatkan karena ulah tangan manusia” maka hasil dari pendidikan ini berusaha untuk menjaga kelestarian sumber daya alam kita agar tetap lestari dan berkelanjutan untuk kehidupan dimasa yang akan datang demi anak cucu kita nanti.
KONSERVASI ALAM DAN LINGKUNGAN SAMPAI MAMPUS...
BalasHapuspustakanya mana gan?
BalasHapusitu emang tanpa pustaka gan...
BalasHapus